Review 'When The Devil Calls Your Name'




Setelah main di ‘Life on Mars’ tahun lalu, gue jujur sangat menanti-nanti kemistri dari aktor Jung Kyeng Ho dan Park Seong Woong di drama lainnya karena perpaduan antara dua orang aktor yang aktingnya super natural itu nggak pernah gagal untuk menarik perhatian penonton. Apalagi, waktu di drama ‘Life on Mars’ kemarin, keduanya memainkan peran yang cukup komedik meski sebenarnya jalan ceritanya cukup serius kalau bisa gue bilang.

Gue sejujurnya sudah cukup lama mengagumi akting kedua aktor ini, karena selain memang jam terbang mereka sebagai aktor sudah cukup lama, tapi juga cara mereka membawakan karakter itu super apik dan natural. Dua-duanya berhasil menghapus ingatan penonton mengenai peran yang sebelumnya mereka mainkan. Iya, segitu bagusnya karena mereka benar-benar jadi orang asing lagi buat gue di setiap drama baru mereka.
Karena nggak bisa dipungkiri ada beberapa artis yang masih terbelenggu sama karakter mereka yang sebelumnya. Penyebabnya entah karena karakter yang mereka perankan terlalu kuat menempel di ingatan para penonton, atau penyebab lain seperti mungkin aja mereka nggak terlalu menghayati dalam memerankan karakter itu, sehingga mau nggak mau penonton pun akan selalu diingatkan oleh karakter-karakter mereka yang sebelumnya.
Selang kurang lebih satu tahun setelah ‘Life on Mars’ beres, gue yang lagi scroll linimasa instagram gue, tiba-tiba dikagetkan (halah) dengan postingan dari aktor Jung Kyeong Ho yang kala itu mengunggah sebuah poster bergambar dia yang sedang berada di hadapan piano dengan Park Seong Woong yang ada di belakangnya lagi pasang ekspresi licik gitu. Di tengah-tengahnya, ada tulisan judul cukup panjang menggunakan hangeul bertuliskan ‘Akmaga Neoui Ireumeul Bureulttae’ (NYET SUSAH AMAT) (MONMAAP GUE UDAH LAMA NGGAK NULIS PAKE ROMANIZATION) (TOLONG DIMENGERTI YA) (KIRA-KIRA BEGITU DEH BIAR CEPET)


review when the devil calls your name
Sumber: AsianWiki

Atau kalau diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris sih kurang lebih artinya, ‘When The Devil Calls Your Name’. Ditambah dengan caption dari Jung Kyeong Ho yang seolah mengisyaratkan sebuah tanggal; 7.31.

Gue diem sejenak. Mengamati poster itu cukup lama dengan pikiran-pikiran yang makin lama makin liar dan rasa seneng yang super banget. Iya, lebay memang.
Beres liat itu, gue akhirnya langsung cari informasi lebih dalam di google, dan ternyata bener aja, bakal ada drama baru yang akan dimainkan oleh mereka berdua. Poster drama itu udah nyebar di semua media baik di Korea maupun di Indonesia. Gue baca dong, sinopsisnya yang kurang lebih begini:

“Drama ini mengisahkan tentang Ha Rip (Jung Kyeong Ho), penulis lagu populer yang telah menghasilkan lagu-lagu hit. Ha Rip hidup dengan kekayaan melimpah, tapi menyimpan sebuah rahasia.
Rahasia Ha Rip adalah, ternyata ia bisa menulis lagu-lagu populer karena ia telah menjual jiwanya kepada iblis. Iblis tersebut ternyata adalah aktor papan atas Mo Tae Kang (Park Seong Woong).
Kontrak Ha Rip bersama iblis akan segera selesai, tetapi Ha Rip mengetahui keberhasilan dan ketenarannya selama ini adalah hasil dari mengambil bakat dan kehidupan seseorang, yaitu Kim Eui Kyeong (Lee Sol).
Akhirnya Ha Rip berjuang untuk memulihkan kehidupannya serta kehidupan Eui Kyeong dan orang-orang di sekitarnya. Sementara, dalam proses tersebut, Ha Rip akhirnya belajar akan esensi kehidupan.
Sementara, Ji Seo Young (Lee El) merupakan CEO agensi tempat Ha Rip bekerja yang juga jatuh cinta pada seorang iblis. Dia juga akan memiliki kisah romantis dengan Mo Tae Kang, serta hubungan pertengkaran dengan Jung Kyeong Ho dan juga Lee Seol.” (Dikutip dari laman tirto.id dengan sedikit penyesuaian.)

Kurang lebih begitu sinopsis dari drama yang udah beres beberapa minggu kemarin ini. Secara garis besar sih, drama ini sebenarnya menunjukkan bagaimana manusia-manusia ambisius sebenernya rela melakukan apa aja demi kepentingannya.

Nah, Jung Kyeong Ho ini pun begitu. Dia jengah kayaknya terus berada di titik terendah dalam hidupnya, padahal ketika muda, band dia super dicintai oleh banyak orang. Sayangnya, posisi dia di sana sebagai gitaris, yang mana nggak banyak gitaris yang mendapatkan spotlight sebanyak vokalis di dalam sebuah band. Begitupun dengan dia. Meski sebenarnya lagu-lagu hits dari band mereka itu diciptakan oleh dia, Cuma segelintir orang yang tahu soal fakta itu, karena sebenarnya yang mereka benar-benar perhatikan adalah vokalis yang suaranya bagus dan cukup ganteng.

Di sini, gue nggak akan mendiskusikan soal drama dalam segi teknik (SOK BANGET) (PADAHAL NGGAK PAHAM-PAHAM AMAT), tapi lebih ke membahas makna apa yang gue dapatkan setelah menonton drama itu tepat waktu tanpa bolong seharipun.

Kita balik lagi sebentar nih ke jalan cerita di drama, waktu itu, setelah band bikinan dia bubar dan masing-masing member berpisah, Jung Kyeong Ho jadi pengangguran dan nggak punya sumber penghasilan dari manapun, setiap kali dia mau jual lagu bikinan dia, nggak ada satu orang pun yang mau membelinya, alasannya, sih, tipikal, karena lagu bikinan dia terlalu outdated.
Singkat cerita, di momen di mana dia berada di posisi paling bawah dalam sejarah hidupnya, dia super stres dan ditawari untuk istilahnya kayak me-reset kembali kehidupannya menjadi lebih baik dengan menjual jiwanya pada iblis.

Nah, di sini yang mau gue bahas. Soal manusia yang punya sifat natural desperate dan kadang semesta juga nggak mau diajak kompromi dan berhasil bikin manusia jadi rela melakukan apa aja asalkan hidupnya sedikit membaik dan bagaimana cara kerja semesta yang sebenarnya.
Pertama, aktivitas ini sebenernya kalau dipikir, nggak begitu asing bagi kita, bedanya, sistem dan namanya aja yang beda. Di sini istilahnya tuh Pesugihan. Hahahahahaha. Serius gue ngetik ini sambil ketawa sekaligus menerka bagian apa yang lucu sebenernya.

Tapi sekali lagi gue tegaskan, keadaan Ha Rip ini memang mengenaskan banget. Dia bener-bener miskin dan nggak punya apa-apa selain gitar tuanya yang menjadi alasan dia masih bertahan hidup.
Gue akhirnya kayak menerka-nerka soal ini. Pertama, kita tahu pasti kalau Tuhan nggak akan memberikan cobaan hidup pada hamba-Nya melebihi kapasitas kemampuan dia dan Tuhan nggak mungkin kasih cobaan tanpa kasih jalan keluar untuk hambaNya, kan?
Kepikiran nggak, sih, apakah bisa jadi, cara ini sebenernya memang jawaban Tuhan atas kegelisahan Ha Rip soal hidupnya yang susah ini? 

Bukankah Tuhan sudah menciptakan skenario untuk semua umatnya dengan rata dan sangat adil?
Gue yakin semua manusia nggak pernah jauh dari rasa penyesalan setelah melakukan atau tidak melakukan setitik hal yang selewat singgah dalam skenarionya. Termasuk gue. Setiap malam, gue kadang menyesali perbuatan gue di masa lampau, terus mikir, kenapa gue harus begini? Kenapa gue nggak begitu? Dan akhirnya, penyesalan itu selalu berakhir pada pikiran bahwa, bukankah itu skenario yang udah diatur oleh Tuhan dalam hidup kita?

Kayak misalnya, hari ini, gue berniat untuk mengunjungi Jakarta dan mendatangi sebuah undangan. Tapi akhirnya, pemikiran-pemikiran lain tiba-tiba muncul dan mengakibatkan gue nggak jadi ke Jakarta dan malah nyuci baju dan ngetik ginian.

Balik lagi ke masalah Ha Rip, sepanjang cerita, gue nggak pernah satu episode pun nggak menemukan dia yang menyesal soal pilihannya ini. Terus gue kayak…. Nyed… bukankah itu yang lo inginkan? Tuhan udah sediakan jalan keluar untuk seluruh kesusahan elo kan? Kenapa kudu nyesel?
Tapi balik lagi, sih, manusia memang diciptakan sebagai makhluk yang nggak gampang puas dan selalu nggak tahu kapan harus berhenti. Ha Rip, gue, dan lo semua pun begitu. Karena kita adalah spesies yang sama, wkwkwkwkwk. Serius nggak ada yang lucu tapi gue ketawa, nggak bohong.


Aspek lain yang nggak kalah penting selain amanat dari drama ini adalah, OSTnya nggak ada yang gagal. Enak banget didenger, apalagi liriknya yang 'gue-banget', berhasil membuat gue merasa nggak sendirian struggling di dunia yang kejam dan melelahkan ini (halah).

Oh ya, dua lagi dari OST ini dinyanyikan langsung loh sama Jung Kyeong Ho. Suara dia surprisingly bagus banget dan cocok sama vibe retro yang menjadi tema dari lagu yang dia nyanyiin.

Selain itu, ada satu lagu lagi yang menyentuh, dinyanyikan oleh pemeran utama perempuannya, Kim Igyeong (nama aslinya gue lupa), wajib denger sih!


Kesel banget gue, semua yang akan gue keluarkan lewat tulisan kali ini sebenarnya udah dipetakan di otak, tapi tiba-tiba semuanya hilang dalam satu kedipan mata. Gue jadi bingung mau nulis apa. Daripada semakin nggak jelas arah pembicaraannya, mending gue sudahi di sini.

Barangkali ada yang ingin menyanggah atau mengkritik, atau berdiskusi dengan gue soal hal ini, bisa banget hubungin gue lewat DM instagram; @i.t.s.e.h. Siapa tahu, setelah berdiskusi, gue jadi inget apa yang sebenarnya gue mau tulis. Hahahahaha.


Bhay!

Komentar

Postingan Populer