Review Drama Korea Voice 2 (Paling Antiklimaks)

HALO SEMUA!!!!!
Akhirnya gue punya waktu niat juga untuk mengunjungi dan memberi makan blog ini lagi.

Jadi hari ini, gue memutuskan untuk mengisi blog ini dengan konten yang lebih berfaedah setelah hampir 20 postingan gue di blog ini dipikir-pikir kok nggak berguna alias nirfaedah semua gitu.
Pembaca blog ini mungkin tau bahwa sudah sejak lama hidup gue terinvasi oleh dunia perkepopan yang semakin lama semakin merembet dan meluber kemana-mana.

Kilas balik perkepopan gue dimulai dari kesukaan gue terhadap boyband senior yang sekarang membernya tua semua yaitu Super Junior, kemudian hati gue berpindah ke Shinee yang mana merupakan boyband junior dibawah naungan agensi yang sama dengan SuJu. Nggak lama gue bertahan menjadi Shawol, tetiba muncul boyband baru yang konsepnya super aneh, nggak masuk akal, yang mana setiap membernya punya kekuatan dan bukan berasal dari planet bumi.





Yes, mungkin sudah bisa menebak ya kalian semua, adalah EXO.

Menjadi EXO-L (Sebutan untuk fans EXO) merupakan sebuah rutinitas wajib di hidup gue kala itu. Setiap hari mantengin twitter, nge-save foto-foto rilisan masternim sampe memori eksternal ataupun internal hp gue kepenuhan dan nggak bisa dipindahin ke laptop, karena laptop sama penuhnya dengan video-video nirfaedah hasil download gue selama satu bulan penuh ketika PKL (Praktek Kerja Lapangan).

Semenjak menjadi EXO-L pula, kehidupan kepop gue semakin lama semakin mendalam, gue menjadi kenal banyak hal yang berkaitan dengan Korea Selatan secara general, mulai dari bahasa ala-ala drama korea sampai budaya minum alkohol pun gue paham.

Nggak lama dari twitter, muncul lah hmmmmm bingung ini gue kategorikan dia. apakah dia termasuk sosial media atau ajang nyinyir dengan anonim gue nggak paham. Ya, booming lah disitu ask.fm. Dulu, buat para penggemar kepop, nggak afdol rasanya bila nggak bacain answer-annya kak Disi alias si legenda Topkrisus, terus kak Saras alias si Ustadchen dan anggota geng lainnya yang koplaknya naudzubillah.

But that was really fun, tho!

masa-masa kejayaan ask.fm, sampai sekarang, merupakan masa keemasan juga buat gue, karena dari sana gue bisa menyalurkan stress gue akan kuliah dengan scroll down terus ff singkat buatan kak Disi. Asik pokoknya. Entah mengapa, pikiran gue semakin menjadi terbuka dan gue berubah menjadi orang yang fleksibel akan pendapat, orang yang sangat toleransi. Pokoknya masa-masa itu adalah masa di mana kepop menjadi salah satu faktor pembentuk sifat baru dalam diri gue.

Nggak sampai di situ dong, karir perkepopan gue. Setelah masa ask.fm meredup, gue akhirnya kehilangan arah dan berusaha mencari topangan lain untuk pelarian stress dalam kehidupan real lyfe omg lyfe was so hard back then, cuk!

Kemudian kutemukan drama korea yang i thought bakal super cheezy dan bukan gue banget. Ya, gue pikir drama korea hanya tentang anak majikan yang suka sama anak pembantu namun ditentang oleh sang majikan bikos mereka beda kasta. and then anak majikan milih untuk kawin lari dan mereka berdua hidup bahagia selamanya.

TERNYATA NGGAK!
Drama Korea lebih luas dari yang pernah gue bayangkan. Mulai dari cinta-cintaan remaja, cinta-cintaan orang tua, sampe thriller tuh ada, geng!!!!

Dari situ lah akhirnya gue perlahan mulai melepaskan EXO yang semakin lama semakin melesat jauh ke angkasa tak terhingga dan meninggalkan gue yang nggak punya cukup energi untuk mengejar kepopuleran mereka yang makin hari makin bikin gue merasa asing.

I hate menye-menye. Bukan apa-apa, ini semua karena gue menghindari nangis-nangis dan galau yang nggak bakal beres hari itu doang. Akhirnya, gue memutuskan untuk menonton drama yang genrenya non-romance. Banyak banget nggak ketulungan.

Waktu itu sih yang rame (OF COURSE) Voice, Tunnel, Criminal Mind (Yang makin lama makin lo sadari bahwa nggak ada pemain yang beneran cocok untuk masing-masing peran), dan banyak lagi lainnya gila aja kalau gue tulis semua drama non-romance yang pernah gue tonton, nggak usah satu tahun terakhir, deh, untuk 5 bulan terakhir tuh gila bakal berapa halaman ini tulisan.


ANYWAY
kita masuk ke pembahasan. Disini gue mau bahas mengenai drama yang beberapa minggu lalu tiba-tiba selesai dan bersambung ke seri 3 (yang belum rilis hingga sekarang). Yes, Voice 2.

Sumber: wowkeren.com


Kalau kalian semua masih inget, ending dari Voice pertama adalah si pemeran utama antagonis alias Mo Tae Gu, meninggal di Rumah Sakit karena diserang oleh orang-orang dengan gangguan kejiwaan di Rumah Sakit tempat Mo Tae Gu dirawat. BTW PADA KESEMPATAN INI IZINKAN GUE MEMUJI SALAH SATU CIPTAAN TUHAN YANG SEMPURNA INI KARENA DIA AKTINGNYA BENER-BENER KEREN. NGESELINNYA DAPET BANGET. PSIKOPATNYA DAPET BANGET GILA DITAMBAH DIA GANTENG MAH UDAH YA KKEUT.

Di Voice 2 ini, dimulai dengan dua cowok, diiket di atas kapal kecil di pinggir laut gitu, cuma keadaannya yang satu serupa kayak dipasung gitu, sedangkan yang satu lagi, tangannya diiket di belakang punggung. Cowok yang dipasung ini (yang kemudian diceritakan sebagai partnernya detektif Do Kang Woo) ini pergelangan tangannya tiba-tiba dipotong sama cowok tak dikenal hingga akhir hayatnya ini yang mana diperintahkan oleh cowok saiko bertopeng (yang kemudian diceritakan sebagai pemeran utama antagonis yang namanya adalah Bang Je Soo, seorang polisi laut di daerah apa dah lupa namanya ish udah lama)

Kang Gwon Joo, si Kabag Emergency Call, masih menjadi pemeran utama juga di drama ini (YAIYALAH ORANG DIA THE CENTER OF DRAMANYA KOK). Btw, sebelum dramanya rilis, ada kabar kan bahwa Jang Hyuk si pemeran detektif (Moo Jin Hyuk) di Voice seri sebelumnya nggak akan muncul di seri kedua. Nah, di episode pertama ini, jabatan ketua itu kemudian diambil alih oleh Kepala Jang (Jang Kyung Hak). Kalau agak lupa, si detektif ini, di Voice 1 adalah mata-matanya pemeran antagonis yang kemudian tobat dan kembali ke jalan yang benar.

Balik lagi ke Voice 2, konflik pertama, selain si cowok yang pergelangan tangannya ini dipotong oleh psikopat bertopeng itu, si Kepala Jang ini juga ternyata udah diincer oleh si psikopat alias Bang Je Soo. Singkat cerita, Kepala Jang dibunuh oleh Bang Je Soo dengan memotong telinganya dan ditabrakkan mobil yang dikendarainya ke jurang.

Nah dari situ deh, entah gimana, semesta mendukung pertemuan si Kang Gwon Joo dan Do Kang Woo. Karena dalam drama ini, ceritanya mereka sama-sama chase after orang yang sama, dan Kang Gwon Joo mengajak Do Kang Woo untuk bekerja sama menangkap si Bang Je Soo ini dalam waktu satu bulan.

Drama ini terdiri dari 12 episode. Yang mana, menurut gue dan tentu menurut kalian semua juga terlalu cepat berakhir.

Pertama, gue akan review hal-hal yang mencolok sepanjang 12 episode dari drama ini. Berikut liputannya (?):

  • Sinematografi
          Apakah kalian juga menyadarinya? wqwqwqwq. Ya, komposisi warnanya berubah total. Kalau di seri pertama itu dominannya gelap mencekam gitu, kalau di seri kedua ini justru lebih dominan warna cyan gitu yang mana kemudian menimbulkan kesan yang berbeda. Kalau di seri pertama itu udah plek banget serem dari awal ampe akhir, cuma kalau di seri kedua nggak begitu serem karena itu tadi, yang dominan jadinya warna cyan gitu. Selain perubahan komposisi warna, ada lagi nggak sih aspek sinematografi yang kalian sadari berbeda antara seri 1 dan seri 2?
  • Pemeran Agak Canggung
         Entah gue doang atau kalian juga merasakan hal yang sama, gue rasa, untuk seri kedua ini pemerannya kurang ada chemistry yang kuat. Jadinya, buat gue sendiri sebagai si penonton, akhirnya merasakan aura-aura canggung yang menyelimuti di beberapa episode. Mungkin bisa jadi juga disengaja, sih. Karena di sini, kan, ceritanya adalah mereka baru kenal dan langsung kerja bareng gitu. Positifnya sih gitu.

  • Alur Cerita
         Alur cerita di seri pertama memang juara, sih! Penuh plot twist yang nggak ketebak dari awal sampai akhir episode. Nah, kalau di seri dua ini juga nggak kalah bagus plot twistnya. Cuma, ada beberapa yang gagal dan udah ketebak duluan sama gue. Kayak ketika si anak buahnya Do Kang Woo, itu, loh, yang suka bawa mobil sport warna kuning! Itu ternyata adalah komplotannya si Bang Je Soo kan? Nah, gue sempet random gitu nebak bahwa dia adalah komplotannya si Bang Je Soo ketika Kang Gwon Joo nemu rekaman CCTV yang dipasang di kamarnya Do Kang Woo. Man! Itu keliatan banget soalnya dari bentuk badannya!

         Selain itu, dari konteks alur cerita, kalau nggak salah, nih, kita dikasih liat mukanya si Bang Je Soo itu kalau nggak salah di episode 6, kan? Jujur gue agak kaget. Karena biasanya, kalau genre kayak begini, identitas si pemeran antagonis terbuka ketika memasuki episode yang udah dua angka. Mulai dari episode 10 ke atas, deh, biasanya udah dikasih tau tuh, identitas pemeran antagonisnya. Kemudian gue mikir, dong. Apa mungkin sengaja biar gregetnya nambah kerasa? Terus terlintas lah di pikiran gue, apakah karena episodenya bakal dikit, ya? DAN BENER AJA! TERNYATA, BARU 12 EPISODE UDAH KELAR AJA INI DRAMA.

          Dan untuk drama yang hanya 12 episode, sebenernya agak gimana, ya, maksa dan terburu-buru gitu jatohnya kalau misalnya identitas pemain antagonis baru dikasih liat di episode 6. Kenapa nggak sekalian aja dari awal dikasih tau? Biar makin greget, dan alur ceritanya bisa makin panjang, dan penonton pun nggak perlu bagel karena walaupun cuma 12 episode pun, perjalanan menangkap penjahatnya cukup panjang, kan?

          Tapi mungkin sih, kalau liat sisi positifnya, jalan ceritanya memang dari awal dibikin super nanggung dan antiklimaks karena akan ada lanjutannya ini, yaitu seri ketiga. Tapi tetap aja, nggak lucu aja gitu, dari awal, udah serem abis, udah kejam deh pokoknya, eh, di episode akhir, nggak sesuai ekspektasi. Ya jomplang, kan? Lebih baik, even sudah mempersiapkan seri selanjutnya, alangkah baiknya kalau ending dari seri kedua ini setidaknya setara lah bagusnya sama seri pertama yang super creepy itu. Biar nggak nanggung gitu, lho!

           Selanjutnya, misterinya agak lemah sih. karena di seri kedua ini, Bang Je Soo kayak keseringan kasih petunjuk untuk polisi. Ya it's okay, sih, tapi setiap petunjuk tuh pesannya eksplisit. Akhirnya jadi kayak nyuapin banget. Jujur kalau di seri pertama, gue agak pusing untuk memecahkan dan menerka petunjuk-petunjuk di tiap alurnya, kalau di seri kedua, gue beberapa kali memecahkan petunjuk itu dengan gampang, lho! dan akhirnya membuat gue merasa bahwa gue adalah seorang yang jenius wqwqwqwq. Mungkin sih, MUNGKIN YHA, karena memang sifatnya si Bang Je Soo ini kan selalu underestimate orang lain gitu ya, terlihat dari caranya memandang orang sebagai seekor serangga, kan. Mungkin, sih, karena itu.

  • IKLAN!
         GILA! NARO IKLANNYA SMOOTH BANGET! UDAH. GITU DOANG.


Dan yang terakhir, kalau kita ulas balik rekam jejak si PHnya, Studio Dragon, PH ini tuh menarik. Semua drama bikinan mereka itu selalu ada kaitannya dengan psikologi. Kebanyakan, yang menjadi akar dari kelakukan sang pemeran antagonis, tuh, adalah kenangan buruk masa lalu yang mengakibatkan gangguan psikologi pada si pemeran antagonis. DAN THAT'S WHY GUE SUKA STUDIO DRAGON!


Ehem.
Oke, mungkin itu sih, review gue untuk seluruh episode di drama Voice 2. dan gue yakin masih banyak yang tertinggal karena ingatan gue nggak setajam itu. Maka, kalian bisa tambahkan pendapat kalian sendiri di comment box mengenai drama super antiklimaks ini!

Oke deh, segitu aja mungkin. Sampai bertemu di review berikutnya! Bbyeong!


Komentar

  1. Ending voice 2 beneran deh bikin bingung, pembunuhnya udah ketangkep sih tapi ada adegan komplotannya di mobil sedang memantau situasi di hotel Dimana kang Kwon Joo di bom. Konflik setiap kasus di call centernya juga kerasa terburu-buru jadinya seperti maksa, tapi adegan bom itu sih keren banget, gua GK bayangin bakal begitu endingnya. Gua kira endingnya pelakunya ke tangkep tapi kabur dah tapi ternyata jauh banget perkiraannya. Buat voice 1 keren sih, entah kenapa kang Kwon Joo di voice 1 pas lagi menangani kasus darurat bener-bener penuh energi banget jadinya menegangkan. Kalo di voice 2 kaya kerasa kurang menegangkan. Mo jin Hyuk di voice 1 juga gila banget yang awalnya GK suka Kwon Joo malah jadi kerja sama dan perubahan karakternya juga signifikan, saat ngelawan penjahatnya juga wah menegangkan. Kalo di voice 2 karakter cowoknya sedikit bikin bingung antara di ini penjahat atau pembunuh. Di voice 1 juga kerasa melodrama banget deh apalagi pas adegan kang Kwon Joo sama mi jin Hyuk ke tempat ayah dan istri mereka di bunuh sama mo tae gu, bener-bener sedih banget... Dan kalo voice 1 ini gua nyampe lompat-lompat di kasur saking menegangkan kalo di voice 2 yah lumayan deh....

    BalasHapus

Posting Komentar

Silakan berpendapat disini.

Postingan Populer