Drama Exorcism Paling Gila
Dua bulan lalu, sebuah drama bergenre Misteri dan Thriller baru garapan Studio
Dragon berjudul 'The Guest' rilis perdana di OCN.
Yang menarik dari drama ini dibandingkan dengan drama-drama garapan studio dragon sebelumya adalah yang
pasti jalan ceritanya. Karena di drama ini, diceritakan bagaimana seorang
indigo bekerja sama dengan paranormal, pendeta, sekaligus polisi dalam
‘mengusir’ setan yang banyak memakan korban jiwa. Pemeran drama ini menurut gue sendiri adalah
pemeran-pemeran drama yang langganan di TV Kabel, seperti TVN, OCN, JTBC, dan
lain-lain.
(Cr: Wikipedia)
Yang pertama adalah Kim DongWook. Kalau kalian ngikutin seri film ‘Along With The God’, tentu kalian bakal familiar sama doi. Sedikit gue ingetin, Kim DongWook ini salah satu pemeran utama di film tersebut. Perannya kala itu sebagai seorang tantara sekaligus adik dari Cha Taehyun (Sorry, Gue lupa nama perannya). Bahkan di sequel film ini, Kim DongWook adalah orang yang diadili di ‘akhirat’. Di drama ini dia lagi-lagi dipercaya menjadi salah satu pemeran utama. Memerankan Yoon HwaPyung, dia adalah seorang anak yang memiliki kekuatan spiritual di atas rata-rata orang normal yang mana ceritanya jiwa dia itu merupakan jiwa yang banyak disukai oleh arwah-arwah yang jahat.
(Cr. MyDramaList)
Pemeran utama yang kedua adalah Kim JaeWook, si psikopat ganteng kesayangan gue kita semua.
Inget dong, peran dia di Voice 1 sebagai
Mo TaeGu yang meski sepanjang drama berlangsung dia Cuma muncul sebentar doang di beberapa episode
terakhir, tapi dia berhasil menarik banyak perhatian penonton
dengan caranya dia memerankan seorang psikopat yang sebenarnya adalah seorang
anak-papa-banget yang bener-bener sempurna dah di mata gue. Mungkin karena
memang somehow ada ‘vibe’ psikopat juga gitu di wajah dia.
(Cr: Asian Wiki)
Selanjutnya ada Jung
EunChae yang berperan sebagai Kang GilYoung, seorang detektif muda yang sifat dasarnya adalah rasional
banget dan anti sama hal-hal supranatural nan nggak masuk akal. Dan emang nggak
ada alasan juga, sih, untuk dia yang notabene adalah seorang polisi untuk
percaya hal-hal begituan.
(Cr. Pinterest)
Di Drama ‘The
Guest’ ini, pemeran utamanya sebenarnya hanya mereka bertiga. Karena di
sepanjang drama garis besarnya adalah menceritakan mereka yang fight lawan arwah sialan bernama Park
Ildo. Ya kira-kira beginilah review gue
secara keseluruhan mengenai drama ini;
1. Pemain
Untuk pemain pemeran utamanya sendiri, mulai dari Kim DongWook yang berperan sebagai Yoon HwaPyeong, dia menurut gue masih
aman, sih. Atau mungkin memang cari aman dengan memerankan peran yang serupa
dengan projek-projek sebelumnya. Di film ‘Along With The God’, dia tuh anak yang baik dan slengean
gitu lagaknya, kan? Nah, di drama ini juga sama. Anaknya begitu. Cuma bedanya
adalah agak bebal aja ngeselin gitu kadang nggak rasional si bebalnya Yoon
HwaPyeong tuh.
Yang kedua ada Kim
JaeWook, yang berperan sebagai Pendeta
Mateo. Jujur semenjak permainannya yang super cantik, gue mulai lebih memperhatikan doi di
beberapa dramanya setelah Voice 1 berakhir. Karena kita semua tahu kalau nggak
semua peran yang dimainin di drama bakal mendapat respon yang sama. Apalagi
kalau sampai salah
pilih peran. Nah, gue sejujurnya
takut dia juga bakal kena ‘kutukan’ itu. Apalagi ketika dia main di drama ‘Temperature
of Love’ yang beneran berbanding terbalik 180
derajat banget genrenya. Bayangin aja, image
psikopat dia pasti masih menempel dengan erat di otak pemirsa, kemudian dia
pilih peran yang menye-menye banget, yang khayalan babu banget gitu kan
sebenernya tricky banget. Dan menurut
gue pribadi, aktingnya dia di situ agak canggung banget, sih.
Nah, untuk peran dia di drama ‘The
Guest’ ini adalah
seorang pendeta yang bertugas
untuk melakukan praktek exorcism sebagai usaha mengusir hantu-hantu yang bermunculan di drama. Gue
pribadi, ketika tahu bahwa dia akan menjadi seorang pendeta, gue dapat
menyimpulkan bahwa dia adalah seorang yang selalu ingin challenge dirinya sendiri dengan milih peran yang beneran baru dan
apabila dia nggak hati-hati memerankannya, dia bakal selamanya dikenal sebagai
aktor yang buruk. Namun untungnya, dia lagi-lagi berhasil untuk memainkan peran
tersebut dengan baik serta sesuai deh sama ekspektasi kita-kita tentang image ‘pendeta-muda-ganteng-’. Sebagus itu, emang. Dan gue
bener-bener sangat menyayangkan kenapa sampai saat ini dia masih underrated.
Yang ketiga, Jung
EunChae, berperan sebagai Kang
GilYoung, jujur, gue baru lihat dia di drama
‘Return’ yang beberapa bulan
sebelumnya tayang di MBC. Di drama
ini, dia berperan sebagai Geum Nara,
seorang ibu rumah tangga yang cantiknya nggak ketulungan, kalem, feminim abis,
sekaligus sabarnya nggak bisa ditandingi oleh siapapun di dunia ini. Nah, dari
situ, image Jung EunChae yang super
feminim terus nempel di otak gue yang akhirnya membuat gue nggak bisa berhenti
ngerasa bahwa aktingnya sebagai seorang detektif super tomboy di drama ‘The Guest’ ini bener-bener canggung dan bahkan terkesan dipaksakan
untuk terlihat tomboy banget gitu. Mungkin aja untuk kasus ini hanya gue yang
merasa begini. Menurut temen-temen gimana?
2. Sinematografi dan Plot
Kalau bicara tentang projeknya studio dragon, pertama kali yang bikin gue selalu
terkesan adalah sinematografinya yang super mewah. Di beberapa projeknya,
mereka menggunakan rasio film yang tentu beda dengan drama lain dan entah
kenapa membuat dramanya terlihat berkelas dibandingkan dengan drama lain. Oh
ya! Jangan lupain juga bagaimana komposisi warna mereka juga yang pinter banget
milihnya yang bikin drama lebih hidup dan suasana mencekamnya lebih berasa. Jujur,
drama ini adalah drama yang gue paling apresiasi di penghujung tahun ini.
Karena bukan Cuma karena buatan studio
dragon (SUPER BIAS!!!!), tapi juga temanya yang menurut gue jarang diangkat
untuk drama-drama di Korea. Memang sebetulnya sudah banyak banget drama Korea
yang mengangkat persetanan, tapi anglenya
tuh kurang lebih sama, kalau nggak tentang cinta-cintaan, ya tentang
cinta-cintaan. Maksud gue, tema drama ini beneran orisinil. Bener-bener
mendalam, dan memang seratus persen adalah mengenai spiritual itu sendiri.
Meski ada beberapa yang memang ketebak dikit-dikit, ya
tapi kita bisa andalkan studio dragon, lah,
ya. Nggak mungkin begitu saja mengecewakan penonton. Dan satu lagi yang menjadi
ciri khas dari studio dragon, kalau
gue perhatian, sebagian besar, episode pertama dari setiap drama mereka itu
super membosankan dan akting para pemainnya super canggung. Nggak ngerti ini
strategi mereka apa gimana. Membosankan, tapi di akhir dan trailer untuk episode
selanjutnya SUPER BIKIN PENASARAN dan nggak sabar untuk nunggu satu minggu
penuh agar bisa nonton episode selanjutnya.
Dan lagi, selalu ada unsur psikologi dibalik drama yang digarap studio dragon. Serta masa lalu yang super complicated juga dihadirkan di plot drama ini.
Untuk bahas per episode sepertinya agak nggak mungkin karena bakal super panjang dan bisa saja jadi membosankan. Gue akan highlight beberapa episode saja yang menarik untuk dibahas. entah itu karena plotnya ataupun karena amanat yang disampaikannya.
Yang pertama, di episode 9. Ketika Kang GilYoung, si detektif super realistis itu sama sekali nggak bisa membuka diri dan percaya pada apa yang terjadi di sekitar dia. Ya kalau gue jadi dia, pun, sepertinya gue akan melakukan hal yang sama. Karena yang detektif, polisi, dan kerjaan yang serumpun dengan mereka, membutuhkan bukti untuk setiap kejadian yang ada. Nah, sedangkan di sini, HwaPyeong sama sekali nggak bisa menunjukkan bukti apapun untuk memperkuat argumentasi dia. INI TUH BENERAN PERDEBATAN PALING APIK SEPANJANG SEJARAH. Antara otak kiri dan kanan dipaksa bertabrakan, ketika dua kubu saling berlawanan dan sama sekali nggak ada hubungan saling bertabrakan tuh nggak bisa begitu aja bersatu. Harus ada yang membaur dan meleburkan diri ke salah satunya. Ya kayak Kang GilYoung aja, yang pada akhirnya melepas segala logika dia untuk percaya sepenuhnya pada apa yang terjadi.
Yang pertama, di episode 9. Ketika Kang GilYoung, si detektif super realistis itu sama sekali nggak bisa membuka diri dan percaya pada apa yang terjadi di sekitar dia. Ya kalau gue jadi dia, pun, sepertinya gue akan melakukan hal yang sama. Karena yang detektif, polisi, dan kerjaan yang serumpun dengan mereka, membutuhkan bukti untuk setiap kejadian yang ada. Nah, sedangkan di sini, HwaPyeong sama sekali nggak bisa menunjukkan bukti apapun untuk memperkuat argumentasi dia. INI TUH BENERAN PERDEBATAN PALING APIK SEPANJANG SEJARAH. Antara otak kiri dan kanan dipaksa bertabrakan, ketika dua kubu saling berlawanan dan sama sekali nggak ada hubungan saling bertabrakan tuh nggak bisa begitu aja bersatu. Harus ada yang membaur dan meleburkan diri ke salah satunya. Ya kayak Kang GilYoung aja, yang pada akhirnya melepas segala logika dia untuk percaya sepenuhnya pada apa yang terjadi.
Dan sejujurnya ada banyak yang menarik perhatian gue di
drama ini. Cuma satu hal amanat yang tersirat dari drama ‘The Guest’ ini
yang bener-bener bikin mikir. Terlepas dari setan-setanan da kesurupannya, gue
rasa agak naif buat kita untuk bilang bahwa studio
dragon nggak membawa apa-apa untuk kita pelajari. Ya, pelajaran dari drama
kali ini adalah bagaimana sebuah pikiran negatif bisa mengubah jiwa kita
sepenuhnya. Perhatikan deh, orang-orang di drama ini yang kesurupan, yang mati
karena setan, yang menyembah setan, adalah orang-orang yang lemah dan mudah
tunduk akan seluruh rasa negatif yang perlahan memenuhi rongga hati mereka.
Coba aja bayangkan kalau misal kita berhasil memenangkan rasa negatif di diri
kita, gue yakin Park Ildo dan anak-anak buahnya nggak mungkin capek-capek untuk
mengubah mereka yang punya tekad kuat untuk mempertahankan perasaan positif di
diri mereka. Karena ya pada akhirnya dunia itu hanyalah tempat kita berperang
dengan diri kita. Mau bagaimana dan mau di bawa ke arah mana jiwa kita? Semua
pilihan ada di tangan kita. Ya hidup kita pun, bukan orang lain yang menentukan
akhirnya akan bagaimana, kan?
Kalau ada temen-temen yang sudah nonton drama ‘The
Guest’ ini, mungkin bakal terkaget sama plot twist yang terjadi di episode 13, ketika Pastor Yang, salah satu sosok pastor senior yang sangat dihormati
oleh Mateo, bunuh diri dengan loncat
dari atas gedung, dan di masa-masa sekaratnya, doi berbisik, “Now, I’m free.”. Nah itu tadi yang gue
bilang. Perasaan kita yang sepenuhnya hanya bisa diatur oleh kita. Bahkan
pemuka agama sekalipun, ketika dia memilih jalan hidupnya untuk dikuasai oleh
perasaan negatif, ya, apa boleh buat? Orang itu adalah murni pilihan dia.
Sejauh yang gue inget, iklan nggak muncul di sepanjang drama ‘The Guest’ ini. Atau
entah mungkin guenya juga terlalu menghayati hingga nggak nyadar kalau memang
sepanjang drama terselip iklan.
Dan lagi-lagi, mau nggak mau, gue harus appreciate aktingnya Kim JaeWook. Di episode 14, dia kan
udah digangguin sama setan-setan dengan terus ‘melukai’ dan ‘menyakiti’ dia.
Nah, di episode ini diceritakan dia ini mimpi ngeliat dirinya sendiri terluka
dan tersiksa gitu. Di situ gue bener-bener nggak bisa berhenti mangap, deh,
sumpah. Memang dia itu sebagus itu akting untuk genre beginian. Padahal setahu
gue, dulu sebelum dia main di drama Voice,
dia sempet memulai karirnya di drama romance,
deh? Kenapa dia dari awal nggak menyadari bahwa potensi dia lebih besar di
drama beginian? Atau mungkin goal dia
adalah ingin menjadi aktor serba bisa?
Terakhir, gue Cuma ingin kalian menyiapkan mental aja
sih, karena bau-baunya bakal ada sequel atau mungkin lanjutan untuk drama ini.
Karena ada yang diem-diem udah kasih hint
di video behind the scene dramanya.
😊
(Saya tunggu 'The Guest' part 2 nya!)
Komentar
Posting Komentar
Silakan berpendapat disini.